BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keterampilan hidup (life skills) dalam bidang
pribadi dan sosial meliputi tiga kategori (Supratiknya, 2008) yaitu (a)
pemahaman diri yang meliputi aspek fisik dan psikologis, serta penerimaan diri,
(b) kemampuan mengatasi konflik intrapersonal dan meregulasi diri, dan (c)
kemampuan menjalin relasi yang sehat dengan orang lain. Masalah yang mendesak
bagi para remaja (siswa-siswi SMA/SMK) di bidang pribadi dan sosial
(Supratiknya, 2008) antara lain: menemukan identitas diri atau konsep diri,
menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua, mengembangkan sikap yang
matang dan wajar terhadap seks, pergaulan dengan lawan jenis, dan menghadapi
tekanan kelompok.
Tiga kategori keterampilan hidup merupakan dasar
dari kesehatan mental dan mendukung fungsi efektif individu dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dilalui,
sehingga penulis berangapan bahwa penting untuk melatihkan keterampilan ini
sebagai bagian dari kegiatan pelatihan konselor sebaya ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan hidup sehat (KHS) atau life
skills?
2. Apa saja jenis life skills?
3. psikososial yang memberikan dampak pada pengembangan
perilaku remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keterampilan hidup
adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat berperilaku positif dan
beradaptasi dengan lingkungan memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai
tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif (DEPDIKNAS, 2002).
Menurut definisi World Health Organization (WHO),
life skills atau ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang
adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan
tantangan sehari-hari dengan efektif.
Dari penjelasan diatas dapat disaimpulkan bahwa
Kecakapan Hidup (life skills) diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Pengertian Keterampilan hidup sehat (KHS) itu
sendiri yaitu pengetahuan dan keteampilan yang memungkinkan seseorang untuk
mampu mengimplemetasikan pengetahuan sebagai suatu keterampilan untuk berperilaku
hidup sehat. Melalui keteampilan hidup sehat, dapat dikembangkan sebagai
potensi dalam kopentensi pesikososial yang dapat digunakan sebagai senjata
remaja untuk menghadapi perubahan sosial yan terjadi di masyarakat, sehingga
mereka mampu menghadapi berbagai tantangan yang ditemui di kehidupan
sehari-hari. Masa remaja yaitu masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
dewasa.
B.
Jenis-jenis
Keterampilan Hidup
Ditandai dengan seorang remaja untuk
memilih makanan, berolahraga dan beristirahat secara seimbang.
a.
Keterampilan
memahami tubuh dan merespon kebutuhan tubuh sendiri
Makna sehat yang hakiki adalah memahami kondisi dan
kemampuan tubuh kita dan menjalankan pola hidup sehat. Komunikasi yang terjalin
baik antara kita dengan tubuh kita akan menghasilkan mekanisme tubuh yang baik
pula.
b.
Keterampilan
mengatur pola makan dan olah raga
Pada dasarnya, sehat dimulai dari apa yang kita
makan. Kita perlu mulai berpikir dan berbuat, bagaimana caranya agar dapa
membuat makanan yang bukan hanya enak dilidah tapi jugas sehat di badan.
c.
Ketarampilan
mengelola tidur
Perbaikan jaringan-jaringan sel yang rusak dalam
tubuh umumnya dilakukan dikala istirahat/tidur. Maka apabila kita sering kurang
tidur atau tidak memiliki kualitas tidur yang baik, cepat atau lambat akan
mengganggu stabilitas daya tahan tubuh kita.
2.
Keterampilan Mental
a.
Keterampilan
mempercayai dan menghargai diri.
Percaya diri diartikan sebagai kemampuan seseorang
dalam melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri, serta dapat mengukur suatu
perbuatan dari segi baik atau buruknya.
b.
Keterampilan
berpikir positif
Berpikir positif adalah sebuah keterampilan untuk
dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau
pengalaman.
c.
Keterampilan
mengelola stress
Mengelola stress bukan sekedar mengurangi stress,
tetapi juga mengelola situasi yang menyebabkan stress. Mengelola stress berarti
menemukan jenis, cara, dan waktu stress yang tepat sesuai dengan ciri khas
individu, prioritas, dan situasi hidupnya untuk mencapai kinerja dan kepuasan
maksimal.
d.
Keterampilan
mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan
yang membantu remaja untuk menghapi berbagai keputusan dalam hidup secara
konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktikkan
3.
Keterampilan Emosional
a.
Keterampilan
bersikap tegas (asertif)
Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk
mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa menyakiti pihak
ataupun merendahkan diri di hadapan pihal lain.
b.
Keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain (komunikasi interpersonal)
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa,
pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh, atau ungkapan emosi oleh seseorang
kepada orang lain disekitarnya.
4.
Keterampilan Spiritual
a.
Keterampilan
memahami kehidupan spiritual
Spitualitas adalah unsur kehidupan manusia yang
langsung diberkan dan berasal dari Tuhan. Keterampilan memahami spiritualitas
adalah kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran dan emosi
manusia yang digerakan atas dasar suara hati nurani dan diarahkan untuk
memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya.
b.
Keterampilan
Menyadari Kehidupan Spiritual
Kemampuan spiritual itu akan terlihat pada
perkembangan kesadaran dan pemahaman manusia terhadap diri, orang lain, dan
alam, yang berujung pada peningkatan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran
Penciptanya. Artinya, Spiritualitas muncul pada konteks hubungan manusia dengan
dirinya, orang lain, alam dan Penciptanya.
C.
Kopetensi Psikososial
Kopetensi psikososial ditinjau dari sudut pandang
kesehatan adalah suatu kemampuan yang berorientasi pada aspek kejiwaan
seseorang terhadap diri sendiri dan interaksi dengan orang serta lingkungannya.
Pengembangan kopetensi
psikososial remaja diwujudkan dalam bentuk kemampuan untuk menolak pengaruh
negative dan memanfaatkan pengaruh positif dalam pergaulan serta mau memikul
tanggung jawab sosial seagai remaja yang akan menjadi tumpuan masa depan
bangsa. Ada 10 kopetensi psikososial yang memberikan dampak pada pengembangan
perilaku remaja, yaitu :
1.
Kesadaran diri
2.
Empati
3.
Pengambilan
keputusan
4.
Pemecahan
masalah
5.
Berfikir kritis
6.
Berfikir kreatif
7.
Komunikasi
kreatif
8.
Hubungan
interpersonal
9.
Pengendalian
emosi
10. Mengatasi stress
Dengan
menerapkan 10 kopetensi psikososial ini dalam kehidupan sehari-hari, remaja
diharapkan mampu mengatasi pengaruh lingkungan sekitar teruama teman sebaya
untuk tidak melakukan perilaku beresiko, seperti menolak ajakan untuk melakukan
hubungan seks bebas/ pranikah.
Komentar
Posting Komentar